Sinopsis Tomorrow Boy episode 3

Posted by Seputar K-POP




Gadis itu pergi ia tidak melihat Tae Pyung. Tae Pyung sedang melayani Ahjumma yang membeli kopi, Ahjumma itu memuji dan bersikap sangat ramah pada Tae Pyung. Sehingga membuat pelayan lainnya berkata agar ahjumma itu memperlakukan nya sama seperti Tae Pyung. 



Didalam Tae Pyung mendatangi Bos nya yang baru selesai menelpon dan menanyakan ada ap sehingga membuat bos nya merasa gelisah dan putus asa. Ternyata bos nya membutuhkan uang untuk bisnisnya. Tae Pyung berkata kalau dia tau siapa yang bisa membantu membayar hutangnya itu.



Tae Pyung membawa bosnya ke noona yang waktu itu membawa Tae Pyung pergi saat ingin menghajar seorang gangster di tempat parkir. Noona itu berkata bahwa bos Tae Pyung  dapat mendapatkan pinjaman dari dua juta dengan bunga 7%. Perkataan itu membuta sang bos sangat terkejut karena sebelumnnya is mendapat bunga sebanyak 27%. Sang bos pum merasa senang dan mngucapkan terima kasih kepada noona itu.




 Di luar gadis yang waktu itu diselamatkan Tae Pyung sedang berjalan sendirian. Dia melihat seorang Ahjusshi yang sedang berterima kasih kepada Tae Pyung. Gadis itu tersenyum dan baru mengetahui nama siswa yang menyelamatkannya waktu itu adalah Ahn Tae Pyung.




Diluar ruangan gadis itu melihat Tae Pyung sedang berbincang bersama wanita itu dan berkata berapa banyak uang yang dia pinjam sehingga dia duduk di ruang VIP. Gadis itu merasa ingin buang ari dan ia pergi ke toilet tetapi saat dia kembali Tae Pyung sudah tidak ada di sana.



Malam harinya gadis itu masih mencari kemana Tae Pyung pergi. Tetapi saat dia melewati sebuah toko dia melihat pria yang waktu itu menariknya di restaurant burger. Gadis itu yang merasa takut  langsung memalingkan wajahnya agar tidak di lihat pria itu. Dia pun menyebut nama Nam Soo dan menelponnya. Nam Soo yang saat itu berada di mobil pun mengangkat telpon itu.



“Apa?”. Kata Nam Soo dingin.

“ Nam Soo.. kau kenal Ahn Tae Pyung, dia murid di sekolahmu kan?”tanya gadis itu

“aku tidak tau” jawab Nam Soo bohong.

“apa yang kau tidak tau” kata gadis itu

“ disekolah lebih dari satu murid. Bagaimana aku bisa mengenalnya.” Kata Nam Soo sedikit kesal.

“kau ingat insident di restaurant burger, kau ingat?? Yang sedikit bicara dan memakai seragam model lalu menghilang dia, sangatlah kaya orang yang kusukai sesuai selera saya.” Terang gadis itu

“Tae Pyung? Kaya?” tanya Nam Soo heran

“apa yang kau katakan sekarang? Saya yakin kau mengatakan Tae Pyung.” Tanya gadis itu

“aku tidak mengerti.. kau menelepon hanya untuk membicarakan pria yang kau sukai. Hei ara ya, jika kau mau kau bisa berkencan denganku, kenapa tiba-tiba membicarakan Ahn Tae Pyung, itu menjengkelkan.” Kata Nam Soo (ternyata nama gadis itu ara.)

“hei, sudahlah... dimana kau sekarang?” tanya Ara

“terserah, tutup telpon” jawab Nam Soo kesal.


“ kenapa dia menutup telpon dari saya” jawab Ara kesal. Tapi wajah kesalnya berubah menjadi tersenyum saat melihat Tae Pyung yang sedang menaiki sepeda. Ara pun mengikuti Tae Pyung sampai kerumahnya. Tapi ia sempat bingung karena lingkungannya yang kurang bersih.



 Sampai di depan rumah Tae Pyung. “ dan ada apa dengan rumah yang hampir runtuh ini?” kata Ara lalu mendekatkan diri ke pintu rumah Tae Pyung dan mendengar suara tae Pyung yang bicara kalau dia sudah membeli lauk untuk makan malam. “ lauk untuk makan malam? Apa yang terjadi? Jadi bukan pangeran... tapi pengemis?? Pangeran tiba-tiba berubah menjadi pengemis? Seorang pengemis?” tambah Ara. Tanpa sengaja Ara menekan bel rumah Tae Pyung, sehingga Tae Pyung membukakan puntu dan bertanya siapa?”. Saat Ara melihat Tae Pyung, Ara langsung pingsan. Melihat itu Tae Pyung langsung menangkap Ara dan membawa ara masuk.




Ara sedang tertidur sambil mendengkur lumayan keras, Adik-adi tae pyung hanya melihatnya saja, sedangkan nenek sedang membaca buku. Ara merasa ada orang yang mendengkur di deketnya. Dia tidak tau kalau dia yang mendengkur. Ara bangun dan agak bingung melihat tempat yang tidak ia kenali dan bertanya dia dimana. Disaat yang sama Tae Pyung masuk dengan membawa gelas.




“kau murid yang waktu itu kan? Saya pikir kau memiliki tekanan darah rendah, ya? Tiba- tiba kau pingsan?” tanya Tae Pyung sambil memberikan gelas itu.

“Saya?” ucap Ara dan mengingat apa yang terjadi tadi” aku memiliki sesuatu yang dipikirkana ” tambah Ara tapi belum selesai Ara bicara, Tae Pyung langsung memotong perkataan Ara “ tapi saya benar-benar harus pergi bekerja part time. Beristirahatlah” kata Tae Pyung dan langsung pergi keluar.




Ara meletakkan gelas dan ingin pergi, namun nenek Tae Pyung menarik baju Ara dan bertanya apakah Ara ingin pergi, Ara pun menjawab iya. Nenek Tae Pyung meminta Ara melakukan sesuatu sebelum pergi. Ara yang bingung hanya berkata ya??, nenek Tae Pyung langsung memukul Ara dengan berkata Mencuci piring.



Di dapur Ara sedang mencuci piring, dan nenek hanya melihat sambil tertawa.

“ kau adalah gadis pertama yang dibawa kerumah oleh Tae Pyung.” Kata nenek

“nenek, ini tidak seperti yang kau kira” ucap Ara sambil tertawa.

“ setelah ayah dan ibu nya pergi..” ucap nenek

“ya? Memang nya orang tuanya pergi kemana?” potong Ara

“Meninggal” jawab nenek

“ya??”tanya Ara

“meninggal dunia!!” ucap nenek keras sehingga membuat Ara terkejut.

“mobil truk menabrak mereka dari belakang, mereka menelponku saat itu di rumah mengalami kekacauan mereka semua menangis dan mengalami emosi.. beberapa waktu kemudian hanya kami yang ditinggalkan, aku mencari bantuan kepanti asuhan anak-anak membutuhkan perawatan tapi tidak ada bantuan tapi tanpa keraguan Tae Pyung mengatakan... “keluarga kami tidak boleh terpisah aku akan mengambil tanggung jawab” dia menempatkan dirinya seperti itu aigoo..aigoo..” jelas sang nenek lalu menepuk tempat cuci piring “ terus mencuci piring! Aigoo.. kau sangat cantik” tambah nenek.



Di sebuah jembatan Ara sedang termenung. Tiba-tiba Nam Soo datang membawa minuman. Dan memberikan minuman itu pada Ara, Nam Soo juga membukakan tutup botol minuman itu.

“itulah sebabnya aku mengatakan padamu, carilah orang yang selevel denganmu jangan ikut campur urusannya” ucap Nam Soo.



“bagaimana dia belajar? Apa dia belajar dengan baik?” tanya Ara tanpa mereka sadari Junho berjalan mendekati mereka.

“ dia hanya pringkat liam” jawab Nam Soo

“apa? Hey! Dia lebih baik darimu! Apa keterampilan lainnya? Seperti basket, sepak bola..” tannya Ara

“dia tidak cukup baik” jawab Nam Soo kesal.



“ Tae Pyung...adalah pesepak bola terbaik disekolah.. walaupun Nam Soo adalah Kapten tapi Tae Pyung yang lebih mempuni” ucap Junho yang tiba-tiba muncul dan langsung berlari karena takut pada Nam Soo

“aishhh... bajingan ini ingin ku kubur hidup hidup rupanya”ucap Nam Soo kesal dan melihat ke arah Ara, Ara hanya tersenyum-senyum  sendiri.

“jangan peduli padanya, dia berbeda dengan kita” ucap Nam Soo Kawatir

“hey! Siapa yang menyukainya konyol. Dimana mobilmu?”ucap Ara

Nam Soo pun menoleh ke ara Mobilnya. Ara pun pergi ke arah mobil Nam Soo dengan berkata kau benar-benar konyol. Diikuti Nam Soo yang menghela nafas dan pergi mengikuti Ara.



Keesokan harinya, saat pulang sekolah Ara mengikuti Tae Pyung dari belakang. Tae Pyung yang merasa sedang dikuti pun berbelok, Ara yang melihat Tae Pyung berbelok pun ikut berbelok namun Ara terkejut melihat Tae Pyung yang diam berdiri memandangnya.

“Mengapa kau mengikutiku?” tanya Tae Pyung.

“aku? Mengikutimu... hah kau bercanda.” Ucap Ara sambil tertawa.




Tae Pyung pun melangkah pergi meninggalkan Ara, melihat Tae Pyung pergi Ara pun mengikutinya lagi. Namun Tae Pyung berbalik dan membuat Ara terkejut
.
“mengapa kau mengikutiku?” ucap Tae Pyung

“ini.. bukankah ini milikmu?” ucap Ara sambil mengeluarkan liontin dari saku seragamnya dan memberikannya pada Tae Pyung. Tae Pyung mengambil liontin itu

“terima kasih” ucap Tae Pyung.

“karena aku telah menemukan liontinmu. Bagaimana jika kau dan aku....” belum sempat Ara menghabiskan ucapanya tae Pyung langsung memotong nya dengan berkata bahwa ia sudah terlampat dan mengucakan terima kasih serta pergi meninggalkan Ara.

“Hay! Bahkan aku belum selesai bicara! Mengapa dia selali mengabaikanku? Hey!” ucap Ara lalu berlari mengejar Tae Pyung.



Di sebuah toko material Ara melihat Tae Pyung yang sedang membuat Kursi. Ara pun masuk dengan nafas terengah-engah.

Hey hay! Aku bilang, aku belum selesai bicara padamu” kata Ara, tapi Tae Pyung tidak menjawab dan melemparkan sarung tangan pada Ara dan menyuruh Ara membantu menahan kayu yang akan Tae hyun haluskan . Ara pun menurut dan memakai sarung tangan itu




 Karena takut  Ara berteriak dan berkata jangan mendekat tapi Tae pyung hanya mengatakan bahwa kau sudah memakai sarung tangan yang tepat dan menyuruh Ara menahan dengan benar.  Tae Pyung memegang Tangan Ara dan menaruhnya di atas kayu itu lagi, Namun Ara masih berteriak ketakutan. Tae Pyung menaruh tangan Ara di kayu itu lagi Dan Tae Pyung tertawa kecil saat melihat wajah Ara yang ketakutan.Ara yang mulai berani mencoba memegang ny dengan benar ia melihat wajah Tae Pyung dan tersenyum. 


Ara membantu Tae Pyung mengamplas kursi agar lebih halus. Tae Pyung melihat Ara mengamplas dengan cara yang salah lalu Tae Pyung memberi tau Ara caranya dan Ara mengerti dan tersenyum  senang dan mulai mengamplas.



Setelah selesai Tae Pyung menyuruh Ara duduk di kursi yang baru mereka buat. Tae Pyung memberikan cola kepada Ara tapi ara berkata kalau ia tidak minum Cola tapi Limun. Tae Pyung mengambil cola itu dan berkata jika tidak mau ya sudah. Tapi Ara menahan tangan Tae Pyung dan mengambil Cola itu lagi.

 

 Tae Pyung menghentak meja dan berkata kalau nama dia adalah Ahn Tae Pyung bukan hey lalu Tae Pyung tersenyum. Ara meminta Tae pyung untuk membukakan cola tapi Tae Pyung tidak membukakannya dan masuk ke ruangan bosnya yang sedari tadi terlihat kebingungan. Ternyata bosnya itu kebingunga untuk membayar biaya kuliahnya.Tae Pyung berkata bahwa dia mengenal orang di pusat peminjaman dan mungkin bosnya bisa berkonsultasi tentang pinjaman mahasiswa.




Di kantor tempat noona-nya, Ara mengira kalauTae Pyung adalah calo dari tempat itu.





Saat tae Pyung ingin masuk ke dalam Ara langsung menahannya

“Siapa wanita itu?” tanya Ara

“Noona”jawab Tae Pyung.

“ kakak sedarah?” tanya Ara

“bukan... Hanya noona yang ku kenal”jawab Tae Pyung


Ara memandang Tae Pyung seperti orang yang sedang cemuburu.


Related Post



Posting Komentar