Gadis itu pergi ia tidak melihat Tae Pyung. Tae Pyung sedang melayani Ahjumma yang membeli kopi, Ahjumma
itu memuji dan bersikap sangat ramah pada Tae Pyung. Sehingga membuat pelayan
lainnya berkata agar ahjumma itu memperlakukan nya sama seperti Tae Pyung.
Didalam Tae Pyung mendatangi Bos nya yang baru selesai
menelpon dan menanyakan ada ap sehingga membuat bos nya merasa gelisah dan
putus asa. Ternyata bos nya membutuhkan uang untuk bisnisnya. Tae Pyung berkata
kalau dia tau siapa yang bisa membantu membayar hutangnya itu.
Tae Pyung membawa bosnya ke noona yang waktu itu membawa Tae
Pyung pergi saat ingin menghajar seorang gangster di tempat parkir. Noona itu
berkata bahwa bos Tae Pyung dapat
mendapatkan pinjaman dari dua juta dengan bunga 7%. Perkataan itu membuta sang
bos sangat terkejut karena sebelumnnya is mendapat bunga sebanyak 27%. Sang bos
pum merasa senang dan mngucapkan terima kasih kepada noona itu.
Diluar ruangan gadis itu melihat Tae Pyung sedang berbincang
bersama wanita itu dan berkata berapa banyak uang yang dia pinjam sehingga dia duduk
di ruang VIP. Gadis itu merasa ingin buang ari dan ia pergi ke toilet tetapi
saat dia kembali Tae Pyung sudah tidak ada di sana.
Malam harinya gadis itu masih mencari kemana Tae Pyung
pergi. Tetapi saat dia melewati sebuah toko dia melihat pria yang waktu itu
menariknya di restaurant burger. Gadis itu yang merasa takut langsung memalingkan wajahnya agar tidak di
lihat pria itu. Dia pun menyebut nama Nam Soo dan menelponnya. Nam Soo yang
saat itu berada di mobil pun mengangkat telpon itu.
“Apa?”. Kata Nam Soo dingin.
“ Nam Soo.. kau kenal Ahn Tae Pyung, dia murid di sekolahmu
kan?”tanya gadis itu
“aku tidak tau” jawab Nam Soo bohong.
“apa yang kau tidak tau” kata gadis itu
“ disekolah lebih dari satu murid. Bagaimana aku bisa
mengenalnya.” Kata Nam Soo sedikit kesal.
“kau ingat insident di restaurant burger, kau ingat?? Yang
sedikit bicara dan memakai seragam model lalu menghilang dia, sangatlah kaya
orang yang kusukai sesuai selera saya.” Terang gadis itu
“Tae Pyung? Kaya?” tanya Nam Soo heran
“apa yang kau katakan sekarang? Saya yakin kau mengatakan
Tae Pyung.” Tanya gadis itu
“aku tidak mengerti.. kau menelepon hanya untuk membicarakan
pria yang kau sukai. Hei ara ya, jika kau mau kau bisa berkencan denganku,
kenapa tiba-tiba membicarakan Ahn Tae Pyung, itu menjengkelkan.” Kata Nam Soo
(ternyata nama gadis itu ara.)
“hei, sudahlah... dimana kau sekarang?” tanya Ara
“terserah, tutup telpon” jawab Nam Soo kesal.
“ kenapa dia menutup telpon dari saya” jawab Ara kesal. Tapi
wajah kesalnya berubah menjadi tersenyum saat melihat Tae Pyung yang sedang
menaiki sepeda. Ara pun mengikuti Tae Pyung sampai kerumahnya. Tapi ia sempat
bingung karena lingkungannya yang kurang bersih.
Ara sedang tertidur sambil mendengkur lumayan keras,
Adik-adi tae pyung hanya melihatnya saja, sedangkan nenek sedang membaca buku.
Ara merasa ada orang yang mendengkur di deketnya. Dia tidak tau kalau dia yang
mendengkur. Ara bangun dan agak bingung melihat tempat yang tidak ia kenali dan
bertanya dia dimana. Disaat yang sama Tae Pyung masuk dengan membawa gelas.
“kau murid yang waktu itu kan? Saya pikir kau memiliki
tekanan darah rendah, ya? Tiba- tiba kau pingsan?” tanya Tae Pyung sambil
memberikan gelas itu.
“Saya?” ucap Ara dan mengingat apa yang terjadi tadi” aku
memiliki sesuatu yang dipikirkana ” tambah Ara tapi belum selesai Ara bicara,
Tae Pyung langsung memotong perkataan Ara “ tapi saya benar-benar harus pergi
bekerja part time. Beristirahatlah” kata Tae Pyung dan langsung pergi keluar.
Ara meletakkan gelas dan ingin pergi, namun nenek Tae Pyung
menarik baju Ara dan bertanya apakah Ara ingin pergi, Ara pun menjawab iya.
Nenek Tae Pyung meminta Ara melakukan sesuatu sebelum pergi. Ara yang bingung
hanya berkata ya??, nenek Tae Pyung langsung memukul Ara dengan berkata Mencuci
piring.
Di dapur Ara sedang mencuci piring, dan nenek hanya melihat
sambil tertawa.
“ kau adalah gadis pertama yang dibawa kerumah oleh Tae
Pyung.” Kata nenek
“nenek, ini tidak seperti yang kau kira” ucap Ara sambil
tertawa.
“ setelah ayah dan ibu nya pergi..” ucap nenek
“ya? Memang nya orang tuanya pergi kemana?” potong Ara
“Meninggal” jawab nenek
“ya??”tanya Ara
“meninggal dunia!!” ucap nenek keras sehingga membuat Ara
terkejut.
“mobil truk menabrak mereka dari belakang, mereka menelponku
saat itu di rumah mengalami kekacauan mereka semua menangis dan mengalami
emosi.. beberapa waktu kemudian hanya kami yang ditinggalkan, aku mencari
bantuan kepanti asuhan anak-anak membutuhkan perawatan tapi tidak ada bantuan
tapi tanpa keraguan Tae Pyung mengatakan... “keluarga kami tidak boleh terpisah
aku akan mengambil tanggung jawab” dia menempatkan dirinya seperti itu
aigoo..aigoo..” jelas sang nenek lalu menepuk tempat cuci piring “ terus
mencuci piring! Aigoo.. kau sangat cantik” tambah nenek.
Di sebuah jembatan Ara sedang termenung. Tiba-tiba Nam Soo
datang membawa minuman. Dan memberikan minuman itu pada Ara, Nam Soo juga
membukakan tutup botol minuman itu.
“itulah sebabnya aku mengatakan padamu, carilah orang yang
selevel denganmu jangan ikut campur urusannya” ucap Nam Soo.
“bagaimana dia belajar? Apa dia belajar dengan baik?” tanya
Ara tanpa mereka sadari Junho berjalan mendekati mereka.
“ dia hanya pringkat liam” jawab Nam Soo
“apa? Hey! Dia lebih baik darimu! Apa keterampilan lainnya?
Seperti basket, sepak bola..” tannya Ara
“dia tidak cukup baik” jawab Nam Soo kesal.
“ Tae Pyung...adalah pesepak bola terbaik disekolah..
walaupun Nam Soo adalah Kapten tapi Tae Pyung yang lebih mempuni” ucap Junho
yang tiba-tiba muncul dan langsung berlari karena takut pada Nam Soo
“aishhh... bajingan ini ingin ku kubur hidup hidup
rupanya”ucap Nam Soo kesal dan melihat ke arah Ara, Ara hanya
tersenyum-senyum sendiri.
“jangan peduli padanya, dia berbeda dengan kita” ucap Nam
Soo Kawatir
“hey! Siapa yang menyukainya konyol. Dimana mobilmu?”ucap
Ara
Nam Soo pun menoleh ke ara Mobilnya. Ara pun pergi ke arah
mobil Nam Soo dengan berkata kau benar-benar konyol. Diikuti Nam Soo yang
menghela nafas dan pergi mengikuti Ara.
Keesokan harinya, saat pulang sekolah Ara mengikuti Tae
Pyung dari belakang. Tae Pyung yang merasa sedang dikuti pun berbelok, Ara yang
melihat Tae Pyung berbelok pun ikut berbelok namun Ara terkejut melihat Tae
Pyung yang diam berdiri memandangnya.
“Mengapa kau mengikutiku?” tanya Tae Pyung.
“aku? Mengikutimu... hah kau bercanda.” Ucap Ara sambil
tertawa.
Tae Pyung pun melangkah pergi meninggalkan Ara, melihat Tae Pyung pergi Ara pun mengikutinya lagi. Namun Tae Pyung berbalik dan membuat Ara terkejut
.
“mengapa kau mengikutiku?” ucap Tae Pyung
“ini.. bukankah ini milikmu?” ucap Ara sambil mengeluarkan
liontin dari saku seragamnya dan memberikannya pada Tae Pyung. Tae Pyung
mengambil liontin itu
“terima kasih” ucap Tae Pyung.
“karena aku telah menemukan liontinmu. Bagaimana jika kau
dan aku....” belum sempat Ara menghabiskan ucapanya tae Pyung langsung memotong
nya dengan berkata bahwa ia sudah terlampat dan mengucakan terima kasih serta
pergi meninggalkan Ara.
“Hay! Bahkan aku belum selesai bicara! Mengapa dia selali
mengabaikanku? Hey!” ucap Ara lalu berlari mengejar Tae Pyung.
Di sebuah toko material Ara melihat Tae Pyung yang sedang
membuat Kursi. Ara pun masuk dengan nafas terengah-engah.
Hey hay! Aku bilang, aku belum selesai bicara padamu” kata
Ara, tapi Tae Pyung tidak menjawab dan melemparkan sarung tangan pada Ara dan
menyuruh Ara membantu menahan kayu yang akan Tae hyun haluskan . Ara pun
menurut dan memakai sarung tangan itu
Ara membantu Tae Pyung mengamplas kursi agar lebih halus.
Tae Pyung melihat Ara mengamplas dengan cara yang salah lalu Tae Pyung memberi
tau Ara caranya dan Ara mengerti dan tersenyum senang dan mulai mengamplas.
Setelah selesai Tae Pyung menyuruh Ara duduk di kursi yang
baru mereka buat. Tae Pyung memberikan cola kepada Ara tapi ara berkata kalau
ia tidak minum Cola tapi Limun. Tae Pyung mengambil cola itu dan berkata jika
tidak mau ya sudah. Tapi Ara menahan tangan Tae Pyung dan mengambil Cola itu
lagi.
Di
kantor tempat noona-nya, Ara mengira kalauTae Pyung adalah calo dari tempat
itu.
Saat tae Pyung ingin masuk ke dalam Ara langsung menahannya
“Siapa wanita itu?” tanya Ara
“Noona”jawab Tae Pyung.
“ kakak sedarah?” tanya Ara
“bukan... Hanya noona yang ku kenal”jawab Tae Pyung
Ara memandang Tae Pyung seperti orang yang sedang cemuburu.
Posting Komentar