Mini Drama Bangtan
Boys ini di buka dengan seorang gadis yang berjalan masuk ke sekolahnya, gadis
itu aku gambarkan dengan diri kita para ARMY. Aku masuk ke sekolah Bangtan High
School, aku menuju ke kelasku, ternyata kelas masih sepi aku kira kelas masih
kosong. Namun saat aku membuka pintu kelas, ternyata di dalam sudah ada orang.
Dia
dalah V teman sekelasku, di merupakan siswa yang pandai. Melihatnya membuat aku
gugup karena wajahnya sangat tampan, ia menatap ke arahku. Ternyata dia tau
kalau aku adalah siswi pindahan, ia langsung menyuruhku masuk dan duduk ke
mejaku.
Aku duduk di mejaku yang bersebelahan dengan V, V menyapaku
dan aku membalasnya. Karena merasa gugup aku pun mengeluarkan buku dan berusaha
untuk fokus pada buku saja. Namun saat aku membuka buku, kotak pena ku jatuh.
Melihat
itu aku langsung mengambilnya dan ternyata V juga ingin mengambilnya, karena
sama-sama ingin mengambil kotak penaku, tangan kami saling bersentuhan.
Aku pun langsung menarik tanganku, dan membiarkan V yang
mengambilnya, ia langsung membersihkan kotak penaku dan mengembalikannya
padaku. Tiba-tiba V mendekat ke arahku, ternyata ia ingin mengambil kotoran
yang ada di rambutku. Mendapat perlakuan seperti itu tentu saja membuatku
gugup. Aku pun memutuskan untuk keluar dari kelas, karena jika berada di sana
lebih lama itu akan membuat pipiku memerah.
“Dia Imut.” Ucap V saat aku sudah keluar dari kelas.
Saat sedag berkeliling, peratianku tertuju ke arah suara
piano yang sedang dimainkan oleh seseorang. aku pun mencari asal suara
piano itu, dan ternyata yang
memainkannya adalah Suga guru musik di sekolahku. Aku terkejut saat melihatnya,
karena ia sangat cantik dengan jari-jari yang lembut seperti perempuan.
Suga berhenti memainkannya dan melihat ke arahku, ia
menanyakan kenapa. Aku pun
memperkenalkan diri sebagai siswi pindahan kelas 1 – 3. Ia pun mengetahuinya,
dan mengajakku untuk bermain piano bersama, aku pun menyetujuinya.
Aku duduk di
sampingnya dan mulai bermain piano bersamanya, jujur saja itu membuatku sangat
gugup dan bahagia.
Setelah selesai, Suga melihat ke arahku dan mengatakan kalau
aku cukup berbakat dalam bermain piano. “Okey... mari sering bertemu, murid pindahan.”
Ucap Suga, kalimat itu pun membuatku tambah deg-degan.
Kini aku sudah berada di dalam kelas untuk mengikuti
pelajarah bahasa / sastra. Dan yang membuatku senang adalah guru sastra nya
sangat tampan, dia adalah Jhope. Ia melihat ke arahku dan bertanya apa aku
murid pindahan itu dan mengatakan “Senang bertemu denganmu.” Jhope memulai
pelajaran, namun saat ia melihat ke luar jendela ia tersenyum.
Jhope mengatakan kalau langit sedang cerah, dan mengatakan
untuk menunda pelajaran sastra itu. Jhope berjalan ke arah jendela dan
membacakan puisi kesukaannya. Mendengar itu aku pun berpendapat kalau dia
sangat romantis.
“Oleh Na Tae Joo, Tidak apa jika kau tidak begitu mengerti
tentang cinta, perasaanku padamu hanya milikku saja, karena kerinduanku padamu
sudah terlalu meluap, aku sekarang mencintaimu sendiri tanpa melihatmu lagi.” Ucap
Jhope.
Setelah selesai membacakan puisi, Jhope bertanya pada siswi
di kelas tentang puisi kesukaanya itu. dan ia pun mengakhiri pelajarannya. “Senang
bertemu denganmu, murid pindahan.” Ucap Jhope padaku dan melambaikan tangannya padaku,
Waktu istirahat tiba, aku menuruni tangga sambil memikirkan kalau
sekolah ini di penuhi oleh laki-laki tampan. Karena tidak hati-hati aku pun
terjatuh. Terlihat seorag pria datang mendekatiku dan membantuku, aku pun
melihat ke arahnya dan ternyata ia adalah Jin. Dia sangat tampan dengan wajah
yang tidur dan bibir yang sexy. Ia terlihat sangat peduli, ia mengatakan kalau
aku tidak boleh sakit sambil mengelus kepalaku.
Jin memperkenalkan dirinya, ia adalah seorang perawat di
sekolah, ia juga memintaku untuk datang ke ruang kesehatan kalau saja aku
sakit. Batinku pun mengatakan kalau aku akan pergi ke sana dan aku tidak
masalah jika aku harus sakit setiap hari.
Baru beberapa langkah pergi, Jin berhenti dan berbalik
melihatku. Ia mengulangi kalimatnya “Jikakau sakit, kau harus ke sana.”
ucapnya.
Saat pelajaran bahasa inggris di mulai, entah kenapa mataku
sangat mengantuk. Melihat aku yang mengantuk guruku yang sedang mengajar pun
berhenti, dia adalah Rap Monster. Ia terlihat marah padaku, namun senyuman
manisnya tetap menempel di wajahnya.
Ia pun mendekatiku, dan bertanya apa aku masih belum paham
tentang pelajarannya. Melihat itu aku langsung meminta maaf karena sudah tidur
di kelas. Ia pun membacakan kembali pelajarannya itu agar aku mengerti. Namun sialnya
aku tidak bisa fokus kepelajaran, aku hanya fokus melihat wajah tampannya itu.
dan aku pun baru menyadarai kalau bahasa inggris adalah bahasa yang keren.
Setelah menjelaskan panjang lebar, aku pun mengerti. Dan ia
menyakini kalau aku pasti bisa menjawab soal yang selanjutnya, ia mengatakan
itu masih dengan senyuman.
Setelah selesai pelajaran aku berjalan untuk pulang, aku
sangat mengagumi sekolah itu karena sangat banyak laki-laki tampan di sana.
saat ingin pulang aku pun teringat kalau hari itu adalah hari terakhir
pengumpulan formulir klub, aku masuk ke dalam ruangan klub seni. Ternyata di
dalam sana ada Jungkook, ia adalah seniorku di klub seni.
Aku sangat terkejut saat melihat Jungkook, ia sangat tampan.
Jungkook terlihat seperti bukan manusia tapi seperti patung sangat sempurna. Dia
terlihat seperti tokoh komik sangat tampan.
“Aku adalah murid pindahan... aku ingin bergabung dengan
klub seni.” Ucap ku, dan jungkook pun menoleh ke arahku. Ia tersenyum ke arahku
dan menanyakan apa aku sudah mengisi formulirnya. Aku pun langsung memberikan
formulisnya pada Jungkook. Jungkook mengambilnya dan tersenyum.
“Mulai sekarang mari sering bertemu.” Ucapnya sambil
tersenyum, saat aku ingin pergi. Jungkook menghentikanku, ia bertanya padaku
apa aku mau menjad model untuk ia lukis. Mendengar itu membuat jantungku deg
degan.
Saat aku sedang berjalan menuju ke gerbang sekolah, tiba –tiba
ada bola basket yang menggelinding di hadapanku. “Hey murid bisa kau
berikan bola itu padaku?” ucap seseorang, dan aku pun menurut dengan
mengambilkan bola itu. namun saat aku ingin memberikannya aku terkejut saat
melihat orang itu sangat tampan.
Dia adalah Jimin, guru olahragaku. Ia mengatakan kalau aku
terlihat asing, aku pun memberitahunya kalau aku baru saja pindah hari ini. Ia pun
memperkenalkan dirinya sebagai guru olahraga. Setelah mendengar itu aku pun
menunduk, ternyata jimin juga menunduk dan menatapku. Ia bertanya apa adalah
yang salah, aku pun mengatakan kalau aku tidak terlalu bagus dalam olahraga.
Mendengar apa yang aku katakan barusan membuat dia tersenyum,
ia mengajaku untuk berolah raga bersama besok pag. Mendengar ajakan seperti itu
tentu saja membuatku terkejut karena hanya berdua, namun aku menyetujuinya.
Ia menunjukan jari kelingkingnya, agar aku berjanji dan aku
pun memautkan jari kelingkingku ke jarinya yang berarti aku berjanji.
Tak lama bel pun berbunyi, ia mengatakan kalau ia harus
segera pergi. Sebelum ia pergi ia sempat mengatakan “Murid pindahan, ketemu
lagi nanti.” Ucapnya.
Aku pun berjalan ke arah pagar sekolah, aku merasa kalau
pindah ke sini adalah pilihan yang bagus. Aku pun menoleh ke arah sekolah itu,
tak lama muncul tulisan “Ah, andai saja sekolah seperti ini benar-benar ada.”
Aku lagi nyari lagu yang ada di mini drama ini.. tau ga min apa aja?
Yang tau lagu di mini drama ini yg pas Jungkook kasih tau dong
Andai aja ada :")
samaaa, judul lagunya apasih yang jungkook ituu
Posting Komentar